MusiEkspress.Com | JSCgroupmedia ~ Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) Tahun 2025 di Kabupaten Belitung Timur (Beltim) pada Jumat (17/10) lalu menjadi momentum penting untuk mengevaluasi sejauh mana daerah ini telah mencapai ketahanan pangan.
Dinas Pertanian dan Pangan (Distangan) Beltim menggelar rangkaian kegiatan di halaman kantor mereka, dengan tema “Bergandengan Tangan untuk Pangan dan Masa Depan yang Lebih Baik”. Peringatan ini sekaligus mengingatkan kita bahwa ketahanan pangan bukan hanya soal akses terhadap makanan, tetapi juga menyangkut masa depan ekonomi dan sosial daerah.
Pada kesempatan tersebut, Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Kabupaten Beltim, Hendri Yani, menegaskan bahwa ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat.
“Pangan adalah hak dasar setiap warga, sehingga menjadi kewajiban kita bersama untuk memastikan seluruh masyarakat, termasuk yang di pelosok Beltim, agar memiliki akses terhadap pangan yang cukup, aman, dan bergizi,” ungkap Hendri dalam pidatonya.
Pangan sebagai Hak Dasar : Komitmen Bersama untuk Masa Depan
Hendri Yani mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tidak hanya melihat HPS sebagai seremoni tahunan, tetapi sebagai ajang untuk memperkuat komitmen bersama.
“Momentum ini juga kita jadikan ajang untuk meneguhkan komitmen bersama, bahwa pangan adalah urusan strategis yang menyangkut masa depan generasi kita,” tambahnya.
Menghadapi berbagai tantangan dalam pemenuhan pangan lokal, penting bagi Belitung Timur untuk menciptakan sistem pangan yang tidak hanya terpenuhi dalam jumlah, tetapi juga dalam kualitas dan keberlanjutannya.
Dengan kata lain, pembangunan sektor pangan yang tangguh dan berkelanjutan harus menjadi fokus utama, terutama untuk wilayah dengan potensi pertanian yang besar seperti Beltim.
Tantangan Swasembada Pangan di Belitung Timur
Kepala Distangan Beltim, Heryanto, dalam pidatonya menyampaikan bahwa meski Beltim memiliki potensi besar di sektor pertanian, daerah ini belum sepenuhnya bebas dari kerawanan pangan.
“Kita belum sepenuhnya bebas dari kerawanan pangan. Tantangan seperti alih fungsi lahan dan perubahan iklim perlu dihadapi bersama dengan memperkuat produksi lokal dan menjaga keberlanjutan sumber daya,” kata Heryanto.
Alih fungsi lahan menjadi masalah klasik yang dihadapi banyak daerah, termasuk Beltim. Lahan-lahan pertanian yang produktif sering kali dialihkan untuk keperluan lain, seperti pembangunan infrastruktur atau sektor pertambangan. Hal ini tentu saja berdampak pada ketersediaan pangan lokal.
Perubahan iklim yang semakin tak terprediksi juga turut memengaruhi pola tanam dan hasil pertanian, terutama tanaman pangan yang bergantung pada musim tertentu.
Meskipun upaya peningkatan irigasi dan teknologi pertanian terus dilakukan, namun ketidakpastian cuaca tetap menjadi tantangan besar bagi petani lokal.
Mendorong Cinta Produk Lokal : Dari Tanam hingga Konsumsi
Namun, bukan berarti upaya pemerintah dan masyarakat Belitung Timur hanya terbatas pada permasalahan tersebut. Heryanto menambahkan bahwa pihaknya terus berusaha mendorong masyarakat untuk lebih mencintai produk lokal.
“Kita ingin mendorong masyarakat Beltim untuk lebih mencintai produk lokal, mulai dari menanam, mengolah, hingga mengonsumsi hasil pertanian sendiri,” ujarnya.
Langkah ini sejalan dengan upaya Distangan Beltim untuk memperkenalkan berbagai produk pertanian lokal kepada masyarakat. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan konsumsi pangan lokal, yang tidak hanya baik untuk kesehatan tetapi juga mendukung perekonomian daerah.
Dalam acara HPS kali ini, beberapa kegiatan seperti Gerakan Pangan Murah dan Lomba Mewarnai untuk anak-anak PAUD/TK menjadi bagian dari upaya untuk mengenalkan produk lokal kepada generasi muda sejak dini.
Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor
Kolaborasi lintas sektor menjadi salah satu kata kunci yang selalu diangkat dalam peringatan HPS tahun ini. Baik pemerintah, pelaku usaha, petani, hingga masyarakat memiliki peran vital dalam membangun sistem pangan yang berkelanjutan.
Diharapkan, dengan adanya sinergi antara berbagai pihak, ketahanan pangan Belitung Timur bisa terwujud secara menyeluruh.
Upaya Kesehatan dan Pemeriksaan Gratis : Memastikan Pangan Berkualitas
Salah satu kegiatan yang turut digelar dalam rangka HPS kali ini adalah pemeriksaan kesehatan gratis dan pemeriksaan kesehatan hewan. Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pemenuhan pangan, tetapi juga pada jaminan bahwa pangan yang dikonsumsi masyarakat Beltim sehat dan bebas dari penyakit.
Pemeriksaan kesehatan hewan, misalnya, bertujuan untuk memastikan bahwa produk pangan yang berasal dari hewan, seperti daging dan telur, aman untuk dikonsumsi.
Menuju Belitung Timur yang Mandiri Pangan dan Sehat
Pemerintah Kabupaten Beltim melalui Distangan berharap agar kesadaran masyarakat terhadap pentingnya ketahanan pangan dan pola konsumsi bergizi semakin meningkat. “Kami ingin menjadikan Beltim sebagai daerah yang mandiri pangan, sehat, dan berkelanjutan,” kata Heryanto.
Untuk mewujudkan visi tersebut, tentu dibutuhkan lebih dari sekadar program yang bersifat jangka pendek. Ketahanan pangan yang berkelanjutan memerlukan pengelolaan yang bijaksana, pemanfaatan teknologi pertanian, dan perbaikan infrastruktur yang memadai.
Pembangunan pertanian yang berbasis pada keberlanjutan dan ketahanan pangan akan memastikan bahwa masyarakat Belitung Timur bisa menikmati pangan yang cukup, aman, dan bergizi dalam jangka panjang.
Sudahkah Belitung Timur Swasembada Pangan?
Mengingat semua tantangan yang ada, seperti alih fungsi lahan dan perubahan iklim, Belitung Timur masih dalam perjalanan panjang untuk mencapai swasembada pangan.
Namun, dengan komitmen yang terus diperbarui dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, masa depan ketahanan pangan di daerah ini tetap bisa terwujud.
Keberhasilan swasembada pangan bukan hanya tergantung pada ketersediaan lahan atau produksi pertanian, tetapi juga pada pola konsumsi yang mendukung produk lokal dan keberlanjutan ekosistem pangan.
Peringatan Hari Pangan Sedunia tahun ini menjadi ajang untuk merefleksikan peran kita bersama dalam memastikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang, dengan pangan yang cukup, aman, bergizi, dan berkelanjutan. | MusiEkspress.Com | */Redaksi | *** |


1 Comment
oke