MusiEkspress.Com | JSCgroupmedia ~ Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Hidayat Arsani, bersama sejumlah pejabat terkait, melakukan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada 200 debitur baru di wilayah tersebut pada Selasa, 21 Oktober 2025 lalu.
Penyerahan simbolis ini menjadi bagian dari acara serentak yang diselenggarakan di seluruh Indonesia, dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dari Surabaya, Jawa Timur.
Penyaluran KUR kali ini, yang diikuti oleh lebih dari 800.000 debitur di seluruh Indonesia, bertujuan untuk memperkuat sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
Dalam sambutannya, Gubernur Hidayat menyatakan bahwa langkah ini adalah komitmen nyata pemerintah dalam mendukung para pelaku UMKM, agar mereka tidak hanya bertahan, tetapi bisa berkembang pesat di tengah tantangan ekonomi global.
Gubernur Hidayat: “KUR Sebagai Jembatan Menuju Kemandirian Ekonomi”
Dalam acara yang digelar di Ruang Rapat Pasir Padi, Kantor Gubernur Babel, Hidayat Arsani mengapresiasi langkah Presiden Prabowo dalam mendorong sektor UMKM melalui program KUR.
Menurutnya, program ini memberikan kemudahan akses permodalan yang sangat dibutuhkan oleh pelaku usaha mikro dan kecil untuk mengembangkan usahanya.
“KUR hadir untuk memastikan bahwa para pelaku UMKM tidak berjalan sendiri. Kami ingin memastikan mereka mendapatkan akses permodalan yang mudah, murah, dan cepat.
Ini adalah bagian dari upaya kita untuk memperkuat sektor UMKM yang saat ini lebih dari 98 persen pilar ekonomi di Babel,” ujar Hidayat dalam sambutannya.
Gubernur Hidayat juga menekankan bahwa program KUR bukan sekadar acara simbolik, melainkan wujud nyata komitmen pemerintah untuk mendorong UMKM di Babel agar dapat naik kelas.
Ia berharap dengan adanya akses pembiayaan ini, para pelaku UMKM dapat memperkuat daya saing, meningkatkan kualitas produk, dan membuka peluang untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru di daerah.
“Melalui program ini, saya berharap lebih banyak pelaku UMKM di Bangka Belitung yang berdaya saing dan dapat menciptakan lapangan kerja baru.
KUR bukan hanya sekadar modal untuk berdagang, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas produk, mengadopsi teknologi digital, dan memperluas pasar,” tambahnya.
Program KUR : Solusi atau Tantangan?
Meskipun penyaluran KUR diharapkan dapat memberikan dampak positif, beberapa kalangan memandang program ini dengan sikap hati-hati.
Beberapa pengamat ekonomi di Babel menilai bahwa meskipun KUR bisa menjadi solusi pembiayaan yang mudah bagi UMKM, ada tantangan yang harus dihadapi untuk memastikan program ini benar-benar efektif.
Menurut Lilis Santosa, seorang pengamat ekonomi dari Universitas Bangka Belitung, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah bagaimana memastikan bahwa dana KUR benar-benar digunakan dengan tepat sasaran.
“KUR ini bukan hanya tentang memberikan pinjaman, tetapi bagaimana memantau dan mendampingi para debitur agar dana tersebut digunakan untuk tujuan produktif, bukan hanya untuk modal dagang saja,” ujarnya.
Lilis menambahkan bahwa untuk memaksimalkan dampak positif KUR, perlu ada sistem pendampingan yang berkelanjutan bagi para pelaku UMKM. “Banyak pelaku UMKM yang masih kesulitan dalam hal manajemen usaha dan pemasaran.
Program pendampingan dari pemerintah dan lembaga terkait akan sangat penting agar mereka tidak hanya menerima pinjaman, tetapi juga memiliki kemampuan untuk mengelola dan mengembangkan usaha mereka secara berkelanjutan.”
KUR di Babel : Dukung UMKM Lokal, Perluasan Jangkauan dan Penyaluran yang Lebih Tepat
Di sisi lain, Gubernur Hidayat juga memberikan perhatian khusus pada sektor UMKM lokal yang perlu lebih banyak diberdayakan.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan dari lembaga penyalur seperti Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, dan lainnya, yang telah bekerja sama dalam menyukseskan program ini. Namun, ke depan kami akan terus mendorong agar lebih banyak UMKM lokal yang terakses program ini,” ujarnya.
Lembaga-lembaga keuangan yang terlibat dalam penyaluran KUR di Babel, seperti Bank Sumsel Babel, Bank BTN, dan Pegadaian, diharapkan dapat memperluas jangkauan dan mempercepat proses pencairan agar lebih banyak pelaku UMKM yang bisa merasakan manfaatnya.
Ini penting mengingat potensi besar sektor UMKM di Babel, terutama yang bergerak di sektor pertanian, perikanan, dan kerajinan lokal.
Apresiasi Presiden Prabowo : KUR Menjadi Pilar Ekonomi Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang hadir mewakili Presiden Prabowo, memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian program KUR.
Menurutnya, alokasi kredit KUR ke sektor produksi sudah mencapai lebih dari 50 persen, dan pihaknya menargetkan angka ini akan meningkat menjadi 65 persen pada tahun depan.
Airlangga juga mencatat bahwa kredit macet pada penerima KUR relatif rendah, yaitu hanya 2,28 persen, dibandingkan dengan 4,55 persen pada non-KUR.
“Ini merupakan pencapaian yang luar biasa, karena menunjukkan bahwa para penerima KUR mampu mengelola pinjaman dengan baik.
Kami berharap kedepannya, KUR dapat menjangkau lebih banyak sektor, terutama pertanian, perumahan, serta pekerja migran dan padat karya,” kata Airlangga.
Airlangga juga mengingatkan pentingnya peran pemerintah daerah dalam memastikan penyaluran KUR tepat sasaran, dengan cara mengumpulkan data calon debitur dan memberikan pendampingan yang efektif.
“Pemerintah daerah harus aktif mengumpulkan data dan mendampingi masyarakat agar program KUR lebih tepat sasaran,” tutupnya.
Langkah Maju : Sinergi Pemerintah dan Bank Penyalur
Penyaluran KUR di Babel menjadi contoh nyata sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan lembaga keuangan.
Gubernur Hidayat menekankan pentingnya kolaborasi ini untuk memastikan bahwa sektor UMKM di Babel dapat berkembang pesat, menciptakan lapangan kerja baru, dan menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
Dengan adanya program KUR ini, pelaku UMKM di Babel diharapkan bisa mengatasi tantangan permodalan yang selama ini menjadi kendala utama.
Namun, seperti yang disampaikan oleh berbagai pihak, keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada akses permodalan, tetapi juga pada pembinaan berkelanjutan yang memungkinkan UMKM untuk tumbuh secara berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.
Harapannya, KUR bukan sekadar memberikan bantuan modal, tetapi menjadi batu loncatan bagi UMKM untuk berkembang dan meraih kesuksesan yang lebih besar di masa depan, menjadikan sektor ini semakin kuat sebagai penopang ekonomi Bangka Belitung. | MusiEkspress.Com | */Redaksi | *** |


1 Comment
oke