Close Menu
MusiEkspress.ComMusiEkspress.Com
    What's Hot

    Tanah Ber-Sengketa, Pendidikan Terhenti di SD & SMP Negeri 2 Berkat

    November 5, 2025

    200 Debitur Baru di Babel, Terima KUR dari Presiden Prabowo Subianto

    October 22, 2025

    Jalan Berliku Kontingen Beltim Hadapi Porprov Ke-VII Tahun 2026

    October 21, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest YouTube Tumblr LinkedIn WhatsApp TikTok Telegram
    MusiEkspress.ComMusiEkspress.Com
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest YouTube Tumblr LinkedIn WhatsApp TikTok Telegram
    Subscribe
    • Home
    • HeadLine
    • EcoBis
      1. Ekonomi Keuangan Industri
      2. Insight Saham Property
      3. UMKM Mikro Makro
      4. Maritim Perikanan Pertambangan
      5. View All

      Hari Pangan Sedunia 2025 : Sudahkah Belitung Timur Swasembada Pangan?

      October 20, 2025

      Migration Dynamics, Refugees and Internally Displaced Persons in Africa

      January 11, 2021

      2025 European Football Calendar: Match & Draw Dates for All UEFA Competitions

      January 10, 2021

      Top Athletes to Represent Bulgaria at Military World Winter Games

      January 9, 2021

      Understanding the Misunderstood Desert Nomads: Just Who Are the Bedouins?

      January 9, 2021

      200 Debitur Baru di Babel, Terima KUR dari Presiden Prabowo Subianto

      October 22, 2025

      Kuliner Pempek Palembang, Lezatnya Kudapan dari Jantung Sumatera Selatan

      June 25, 2025

      Trump’s Crackpot Crypto Scheme to Reduce Inflation Would Be a Financial Catastrophe

      January 30, 2025

      Crypto Daybook Americas: Somber Crypto Market Eyes Slow Progress on U.S. Bitcoin Reserve

      January 30, 2025

      Hujan Guyur Belitung Timur, DPD GR Siapkan Team TRC & Hotline Informasi

      September 12, 2025

      United Economy Vs Basic Economy: What You Need To Know

      March 11, 2022

      Bank of China Halts Payments With Sanctioned Russian Lenders – Kommersant

      March 11, 2022

      Wall Street’s Upbeat Earnings Expectations Set High Bar for US Companies

      February 11, 2021

      200 Debitur Baru di Babel, Terima KUR dari Presiden Prabowo Subianto

      October 22, 2025

      Hari Pangan Sedunia 2025 : Sudahkah Belitung Timur Swasembada Pangan?

      October 20, 2025

      Hujan Guyur Belitung Timur, DPD GR Siapkan Team TRC & Hotline Informasi

      September 12, 2025

      Kuliner Pempek Palembang, Lezatnya Kudapan dari Jantung Sumatera Selatan

      June 25, 2025
    • LifeHealth
      1. Family Ibu Anak
      2. Seni Budaya Wanita
      3. Khazanah Hadist Religius
      4. View All

      Keracunan Massal MBG, Pemkab Panggil Mitra Kerja

      September 14, 2025

      Renovasi Rumah Tak Layak Huni oleh Pemkot & Baznas

      September 9, 2025

      Suatu Hari Di Simatalu Pulau Siberut

      July 1, 2025

      Ada 10 Cara Mendisiplinkan Anak agar Patuh sejak Kecil

      May 20, 2025

      Yuk! Mengenal Lebih Dekat Budaya dan Seni Sumatera Selatan

      October 16, 2025

      Ke Tiongkok, Kemenpar Perkuat Promosi Wisata Indonesia

      September 15, 2025

      Dituduh Curi Bawang, Viral Bocah di Dianiaya Tetangga

      July 22, 2025

      The Next Gen. of Tesla’s Humanoid Robot Makes Its Debut

      January 11, 2021

      Serukan Dialog & Kebersamaan Bangsa, HIMA PERSIS Apresiasi Langkah Polri

      September 14, 2025

      Amnesti & Abolisi, Rajo Ameh ; Simbol Penyatuan & Kehormatan Demokrasi

      August 1, 2025

      IKM Belitung Timur, Ber-Ayah Tapi Tidak Ber-Ibu

      July 11, 2025

      Kisah Sejarah Kerajaan Sriwijaya dan Peninggalannya

      July 4, 2025

      Yuk! Mengenal Lebih Dekat Budaya dan Seni Sumatera Selatan

      October 16, 2025

      Ke Tiongkok, Kemenpar Perkuat Promosi Wisata Indonesia

      September 15, 2025

      Keracunan Massal MBG, Pemkab Panggil Mitra Kerja

      September 14, 2025

      Serukan Dialog & Kebersamaan Bangsa, HIMA PERSIS Apresiasi Langkah Polri

      September 14, 2025
    • MySchool
      • SD SMP SMA Kampus
      • Siswa Mahasiswa
    • RaGamTrend
      • Local Nasional Global
      • Hukum Politik Hankam
      • Design Model Fashion
      • Beauty Celeb Trend
    • Sports
      • GLobalSPorts
      • ReGionalSPorts
      • LoCalSPorts
    • IPTechno
      • Modif Mobil Motor
      • Gadget PC IT Techno
      • IPTech Modul
      • Prestasi Penemu Pencipta
    MusiEkspress.ComMusiEkspress.Com
    Home » Mengenal Arakan Pompong, Tradisi Nelayan Suku Duano di Pesisir Jambi
    ● Live Updates

    Mengenal Arakan Pompong, Tradisi Nelayan Suku Duano di Pesisir Jambi

    MusiEkspressComBy MusiEkspressComOctober 17, 20251 Comment6 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Copy Link
    Follow Us
    Google News Flipboard
    Foto ; repro/indonesiakaya
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Arak-arakan perahu ini menjadi cara suku Duano mengenang leluhur dan merayakan identitas mereka sebagai nelayan pesisir Jambi.

    Di tepi perairan Kampung Laut, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi, hidup suku Duano, sebuah komunitas yang erat kaitannya dengan laut. Dikenal sebagai “Orang Laut,” mereka mendiami pesisir timur Jambi dan menggantungkan hidup pada sumber daya perairan. Di antara berbagai tradisi yang mereka lestarikan, arakan pompong menjadi salah satu kegiatan budaya yang paling menarik dan sekaligus simbol identitas suku ini.

    Arakan pompong merupakan bagian dari Festival Bedak Sejuk Duano yang diselenggarakan pada bulan Juli 2024. Tradisi ini melibatkan seluruh masyarakat suku Duano, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, dan menjadi pengingat akan perjalanan leluhur mereka, yang dahulu menempuh rute dari pesisir Riau menuju Tanjung Jabung Timur menggunakan pompong (perahu) sebagai alat transportasi utama.

    Arakan pompong merupakan bagian dari Festival Bedak Sejuk Duano yang diselenggarakan pada bulan Juli 2024.

    “Suku Duano memiliki hubungan erat dengan pompong. Perahu kecil ini lebih dari sekadar alat transportasi. Melalui tradisi arakan pompong, masyarakat suku Duano bisa mengenang kembali cerita asal-usul mereka dan peran laut sebagai sumber kehidupan,” jelas Vivi Helmalia Putri, Ketua Komunitas Bedak Sejuk Duano.

    Arakan perahu yang meriah ini dilaksanakan di pesisir timur Jambi, tepatnya di perairan dekat pemukiman suku Duano di Kampung Laut, Lorong Trio Perkasa, Kelurahan Tanjung Solok, Kecamatan Kuala Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. 

    Untuk mencapai Kampung Laut, dibutuhkan waktu sekitar dua jam perjalanan dari Kota Jambi. Baik melalui jalur darat maupun sungai, perjalanan ini akan membawa pengunjung untuk merasakan langsung keunikan dan dinamika kehidupan masyarakat suku Duano.

    Kampung Laut bukanlah pemukiman tepi laut dengan pantai berpasir. Sebaliknya, perkampungan suku Duano terdiri dari rumah-rumah panggung yang berjejer rapi, dengan anak tangga yang langsung menyentuh permukaan air laut yang berubah-ubah warnanya, dari kecokelatan hingga kehitaman. Pompong dan sampan-sampan terikat di tiang-tiang penopang dari kayu nibung, sementara aroma khas laut yang amis tercium saat angin laut berhembus.

    Perkampungan suku Duano terdiri dari rumah-rumah panggung yang berjejer rapi, dengan anak tangga yang langsung menyentuh permukaan air laut yang berubah-ubah warnanya, dari kecokelatan hingga kehitaman.

    Dalam kesehariannya, suku Duano hidup berdampingan dengan komunitas Bugis, Banjar, Minang, dan Jawa yang menetap di sekitar Kampung Laut. Mereka semua mendiami wilayah pesisir Pantai Timur Sumatra, yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka.

    See also  Mentan Koizumi Akan Maju dalam Pemilihan Ketua LDP
    Powered by Inline Related Posts

    Rumah Kedua Suku Duano

    Bagi masyarakat suku Duano, pompong lebih dari sekadar alat transportasi. Perahu kayu bermesin ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan mereka, terutama sebagai nelayan yang menggantungkan penghidupannya pada laut.

    “Pompong bukan hanya alat transportasi, tapi rumah kedua bagi mereka,” jelas Vivi Helmalia Putri.

    Saat melaut, para nelayan sering menghabiskan waktu berhari-hari di atas perahu kayu bermesin ini, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari aktivitas mereka.

    Lebih lanjut, Vivi pun menjelaskan bagaimana suku Duano menggunakan bedak sejuk dan tenggolok yang menjadi ciri khas mereka, terutama saat hendak melaut atau ke beting—sekumpulan pasir atau endapan lumpur yang menggarisi tepi laut.

    Suku Duano menggunakan bedak sejuk dan tenggolok yang menjadi ciri khas mereka, terutama saat hendak melaut atau ke beting—sekumpulan pasir atau endapan lumpur yang menggarisi tepi laut.

    Bedak sejuk, yang terbuat dari tepung beras, air mawar, dan rempah-rempah khas, juga sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan terutama ketika mereka turun ke laut dan ke beting. Fungsinya pun untuk menjaga kulit tidak terbakar kala terpapar sinar matahari. Bedak ini tidak hanya mencerminkan kearifan lokal, tetapi juga menjadi bagian dari identitas budaya suku pesisir ini.

    See also  Premier Andrew Furey Says Crews are Holding Back Fire Near Labrador City
    Powered by Inline Related Posts

    Sedangkan tenggolok, yang terbuat dari kain yang dilipat dan dibentuk secara khusus, berfungsi sebagai penutup kepala yang mencerminkan identitas budaya pemakainya. Biasanya, tenggolok dikenakan saat melaut atau dalam upacara adat sebagai simbol penghormatan terhadap tradisi dan leluhur.

    “Suku Duano tidak bisa dipisahkan dengan laut. Bahkan, dalam gerbang pintu masuk pemukiman tertulis duano piakla di dolak yang artinya suku Duano tidak akan hilang di laut. Simbol bahasa yang memiliki makna mendalam,” beber Vivi Helmalia Putri.

    Setiap pagi, jika cuaca cerah, para lelaki suku Duano akan mengisi penuh bahan bakar solar pada mesin pompong dan bersiap memburu isi laut. Namun, jika langit menunjukkan tanda-tanda buruk, mereka tetap melaut dengan persiapan yang lebih matang, seperti membawa pelampung, jas hujan, dan obat-obatan.

    Pompong menjadi alat transportasi utama bagi suku Duano untuk melaut dan mencari nafkah. Dengan pompong, mereka mencari berbagai jenis hasil laut seperti ikan, udang, dan kerang. Salah satu komoditas yang paling diburu adalah udang kletek, meski populasinya semakin langka.

    Suku Duano menggunakan bedak sejuk dan tenggolok yang menjadi ciri khas mereka, terutama saat hendak melaut atau ke beting—sekumpulan pasir atau endapan lumpur yang menggarisi tepi laut.

    Selain itu, pompong juga digunakan untuk mencapai beting-beting di laut untuk mencari sumbun, sejenis kerang yang menjadi makanan favorit masyarakat setempat. Kebiasaan menangkap sumbun inilah yang menjadi salah satu ciri khas suku Duano.

    Setelah matahari condong ke barat dan arus balik menggiring pompong ke tepian, para nelayan suku Duano pun kembali ke rumah dengan hasil tangkapan masing-masing. Bagi mereka, pompong adalah segalanya—tanpa perahu kayu bermesin ini, mereka tidak bisa melaut dan memperoleh bahan makanan untuk kelangsungan hidup.

    Namun, proses melaut bagi suku Duano bukan sekadar pekerjaan. Lebih dari itu, aktivitas ini mencerminkan keterikatan mereka dengan alam. Dengan pompong, mereka menjelajahi perairan yang kadang berbahaya, terutama saat musim angin utara dengan gelombang tinggi.

    See also  Megahnya Adat Palembang di Pernikahan Rasyid Rajasa & Tamara Kalla
    Powered by Inline Related Posts

    Pompong juga menjadi simbol daya tahan dan kreativitas bagi suku Duano. Mereka merawat dan memodifikasi pompong agar lebih kuat menghadapi kerasnya lautan. Tradisi melaut ini diwariskan turun-temurun, menjadikan pompong sebagai warisan budaya yang tak ternilai.

    Pompong sebagai Ikon Pariwisata

    Festival Bedak Sejuk Duano bukan sekadar perayaan, tetapi juga menjadi ajang unjuk gigi keindahan dan keunikan budaya suku Duano. Arakan pompong yang meriah, selain menjadi simbol sejarah, juga menjadi magnet bagi wisatawan yang ingin merasakan langsung kehidupan masyarakat pesisir. Dengan menaiki perahu kayu hias khas suku Duano, pengunjung dapat menyusuri perairan timur Jambi sambil menikmati keindahan alamnya.

    Festival Bedak Sejuk Duano bukan sekadar perayaan, tetapi juga menjadi ajang unjuk gigi keindahan dan keunikan budaya suku Duano.

    “Pompong bukan sekadar alat. Ini adalah jantung kehidupan orang sini. Semua keluarga nelayan atau kelompok masyarakat di sini pasti punya pompong. Karena tanpanya, orang sini tidak bisa melaut,” kata Riko, salah seorang masyarakat Kampung Laut.

    Melalui festival ini, masyarakat suku Duano tidak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga membuka diri untuk berbagi budaya dengan dunia luar. Wisatawan yang datang tidak hanya dimanjakan dengan perlombaan pompong, tetapi juga diajak untuk merasakan pengalaman autentik, mulai dari mencicipi kuliner khas, menggunakan bedak sejuk, hingga hingga berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat.

    “Festival Bedak Sejuk Duano diisi dengan berbagai rangkaian kegiatan seperti lomba membelah ikan gulama, lomba menghias tongkah, pawai bedak sejuk, pentas seni, serta arakan pompong. Selama beberapa hari, kegiatan ini dihadiri sekitar 3.000 pengunjung,” pungkas Vivi Helmalia Putri. | MusiEkspress.Com | IndonesiaKaya | *** |

    Post Views: 2,065
    Beauty Celeb Trend RaGamTrend
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    MusiEkspressCom
    • Website

    Related Posts

    Tanah Ber-Sengketa, Pendidikan Terhenti di SD & SMP Negeri 2 Berkat

    November 5, 2025

    200 Debitur Baru di Babel, Terima KUR dari Presiden Prabowo Subianto

    October 22, 2025

    Jalan Berliku Kontingen Beltim Hadapi Porprov Ke-VII Tahun 2026

    October 21, 2025
    View 1 Comment

    1 Comment

    1. MusiEkspressCom on October 17, 2025 2:39 am

      oke

      Reply
    Leave A Reply Cancel Reply

    Economy News

    Tanah Ber-Sengketa, Pendidikan Terhenti di SD & SMP Negeri 2 Berkat

    By MusiEkspressComNovember 5, 2025

    MusiEkspress.Com | JSCgroupmedia ~ Lagi-lagi, hak dasar untuk memperoleh pendidikan yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar…

    200 Debitur Baru di Babel, Terima KUR dari Presiden Prabowo Subianto

    October 22, 2025

    Jalan Berliku Kontingen Beltim Hadapi Porprov Ke-VII Tahun 2026

    October 21, 2025
    Top Trending

    Tanah Ber-Sengketa, Pendidikan Terhenti di SD & SMP Negeri 2 Berkat

    By MusiEkspressComNovember 5, 2025

    MusiEkspress.Com | JSCgroupmedia ~ Lagi-lagi, hak dasar untuk memperoleh pendidikan yang dijamin…

    200 Debitur Baru di Babel, Terima KUR dari Presiden Prabowo Subianto

    By MusiEkspressComOctober 22, 2025

    MusiEkspress.Com | JSCgroupmedia ~ Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Hidayat Arsani, bersama…

    Jalan Berliku Kontingen Beltim Hadapi Porprov Ke-VII Tahun 2026

    By MusiEkspressComOctober 21, 2025

    MusiEkspress.Com | JSCgroupmedia ~ Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Belitung…

    Subscribe to News

    Get the latest sports news from NewsSite about world, sports and politics.

    Advertisement
    Demo

    Your source for the serious news. This demo is crafted specifically to exhibit the use of the theme as a news site. Visit our main page for more demos.

    We're social. Connect with us:

    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest YouTube

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    © 2025 01052025-GMT0603 MusiEkspress.Com. Designed by JSCgroupmedia.
    • Home
    • IPTechno
    • EcoBis
    • Buy Now

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.